Rabu, 19 Oktober 2011

Kehidupan itu tiada lagi mesra seperti dulu


Kehidupan itu tiada lagi mesra seperti dulu
Ketika kita duduk bercanda beradu mesra, dalam hardikan sayang sang ayah
Dalam teguran marah tanda kasih, bermacam memori kita ukir di bingkai kenang
Meski kami lengah engkau tetap sabar merangkul kami
Kapal kita belum berlabuh, tapi nahkoda nya memilih untuk berhenti demi cita nan agung
Engkaulah nahkoda terbaik kami,
Engkau laksana ayah dalam rangkulan damai tak terkalahkan
Semangat mu adalah tonngak cita kami
Senyum hambarmu bagaikan fatamorgana senja ditengah padang pasir tandus
Tempat kami mendayung air, yang hilangkan dahaga
Memori mu akan selalu dihati, teriak marah mu kan selalu terngiang di telinga karena itu lah penyemangat kami
Kami sadar biduk yang kita dayung bersama kan tetap berlayar, tapi kali ini tanpa mu..
Hanya doa mu yang kami harap, demi cita ini, cita kita semua
Salam kasih yang mendalam kan selalu kami rindukan, tatapan sendu yang memikat hati kan selalu terbayang
Iringi kami dengan doa ayah……
Kami kan selalu mengingat memori kita di bingkai kenang yang telah kita ukir bersama
Tak ada satupun yang dapat menggantikan posisi mu dihati
Ayah…….. hanya terima kasih yang dapat kami ungkap, maaf yang dapat kami pinta..
Demi hari esok yang kian membuana untuk mu, nahkoda kapal ku yang bijaksana
Kapal ku kan ku dayung demi sebuah kata bangga, dan kan ku hadiahkan untuk mu
Nahkoda kapal terbaikku
Gamang akan kehilangan pasti kan ku rasa, tapi itulah hidup
Ada pertemuan dan disitulah pepisahan….
Untuk mu ayah…. Doa kami panjatkan..


By: Rahma Syukriah Sy (Disampaikan dlm perpisahan kepsek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar