Rabu, 19 Oktober 2011

Gigil Suara


Gigil suara tak mampu mengerti makna pesan ganda
Dalam sibak tirai rasa tak lagi beradu mesra,hmmm…
Kehidupan mulai hampa tak bernyawa, resah, kasih tak berbagi
Kurir hati mulai berteriak tak seperti nada yang biasa..
“persetan dengan celotehan pujangga yang selalu bilang cinta, yang bikin bingkai hatiku hancur porak poranda..” bayangku seolah dalam jelajah air keruh lusuh keluh atas peluh kumuh, dan kadang ku tersadar
Disana sang iblis neraka menari bahagia diatas rintih tangis putri bidara
Ingatkah derai tawa kita saat tergelak mesra?? rasa yang tak lagi mampu berbagi hanya untuk kita dan kita,
“aq-qm dekat tapi jauh, semua itu adalah kecelakaan sejarah…*” rangkaian kata seperti apa itu, buatku termangu dan cemas..rasa seperti apa ini?
Kenapa hidup ku tak seperti orang kebanyakan? Ketika ku mulai mundur dari carut marut kehidupan sang pencinta justru rasa ini yang dia suguhkan, atau hanya ku yang rasakan?
Kebingunganku kian memuncak tak tergapai hakikat sarwa yang ada, rasa ini tak mampu membendung makna pesan ganda, tak mau berbagi kasih dan tak menyadari keruh, peluh, dan rusuh..ntah lah….apa ini?
Hela nafasku kembali berbagi nada, tapi kali ini berat..tak bersimponi
Seperti deburan ombak atau pusaran angin di segitiga Bermuda..
Nadi ku mulai merangkai sisa desahan nafas yang tak kunjung membuana, menyusup kehulu hati yang sakit dan malu ntuk merintih,
Sesaat aku tersadar, ini hanya sementara..biasa tak bermakna
Tak berkesan untuknya dan juga untuk kita,
Mulailah merangkai asa yang tak boleh hilang, munuju cita yang tak boleh sia-sia karena aku adalah aku dan kita adalah kita..
Dan mulailah tuk tersadar dan tidak bermimpi, untuk kita..                          
                                                                                                                               
 Create at 29th of juney ‘09
    With love


Rahma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar