Rabu, 19 Oktober 2011

Kampoeng Ku


Kampung ku teriak lemah
Tempat babi-babi hutan berlarian mencari mangsa
cemara berjejer sampai ke ujung kota
Tak ayal hidup pun tidak keruan
Dalam hina hati meminta
Kasih sayang sang pujangga kegelapan dalam
Tangis tersimpan tawa untuk kampungku yang ku cinta
Gemerlap lampu neon ditepi jalan selalu
Menemani para jemaah tarwih pulang larut malam
Shlawat sang ayah benar kudamba
Khasidah sang ibu bersenandung sampai ku terjaga
Dot yang biasa ku isap sering ku sebut” kompeng”
Kini hilang tak lagi tau kemana rimbanya, entahlah
Ya…aku sudah besar
Kampungku sudah mulai berubah, kian megah..indah
Dulunya IDT…impress desa tertinggal, begitu mereka menghina
Kampungku yang ku cinta,
Sungai tempat putri mandi dan tergelak tawa..
Sampai terlahir 3 putri yang hindarkan kampungku dari kepunahan
Begitulah kampungku di tepi hutan
cemara berjejeran sampai ke ujung kota
Dan ku kan selalu menyimpannya..untuk ku dan kenangan ku.. di kampungku tercinta

Create at 06th of july ‘09 
Pincuran puti kampong tercinta 
Rahma Syukriah Sy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar